EURUSD memperpanjang kenaikannya untuk sesi kedua berturut-turut pada Kamis (21/03/2024) setelah the Fed mempertahankan .. Gubernur European Central Bank (ECB), Christine Lagarde menggarisbawahi kekhawatirannya atas
EUR/USD Kembali Terjun Setelah Kenaikan Tajam
Diperbarui • 2022-07-22
EURUSD kembali jatuh setelah sempat menguat cukup tinggi di sesi kemarin yang didorong oleh kenaikan suku bunga ECB. Melemahnya Euro di sesi akhir pekan ini karena kembali menguatnya dolar AS di tengah sentimen risiko yang memburuk, dan potensi profit-taking Investor pasca kenaikan tersebut. Fokus pasar saat ini bergeser ke rilis data PMI Uni Eropa dan AS.
EUR/USD sempat ke level tertinggi mingguan setelah Bank Sentral Eropa putuskan untuk menaikkan suku bunga pertamanya dalam 11 tahun dengan kenaikan sebesar 50 bps menjadi 0,5%, sementara suku bunga deposito menjadi 0%. Pernyataan ECB setelah pertemuan menyebutkan, apa yang mereka lakukan sudah tepat dengan mengambil langkah pertama yang lebih berani dalam upaya normalisasi kebijakan suku bunga.
Dari sudut geopolitik, Gazprom kembali melanjutkan distribusi gas ke Uni Eropa dengan mengaktifkan pipa Nord Stream 1. Dimana Regulator Jerman mencatat bahwa tingkat pra-pemeliharaan kapasitas 40% dapat dilampaui pada hari pertama. Keadaan ini berpotensi mendorong Euro menguat. Namun, di sisi lain, Perdana Menteri Italia Mario Draghi secara efektif mengundurkan diri, dan pemilihan akan diadakan pada paruh kedua September.
Tren:
EUR/USD diperkirakan akan bearish di sesi akhir pekan, hentikan kenaikan tajam sesi kemarin yang terdongkrak oleh keputusan suku bunga ECB, seiring dolar AS meneruskan penurunannya.
Trade Signal:
Sell EUR/USD di level 1,0175 dengan target profit mulai dari level 1,0260/1,0255
Buy EUR/USD di level 1,0205 jika menembus level psikologis 1,020 dengan target profit di rentang sempit antara 1,0210/1,0215
Menyerupai
Bahkan pasangan mata uang bersama ini mencapai level terendah mingguan di dekat 1,0870 di sesi Asia pada hari Jumat (15/03/2024). Depresiasi EURUSD disebabkan oleh..
Pasar saham Asia sebagian besar bergerak turun tajam pada perdagangan Jumat (15/03/2024), karena angka inflasi AS .. Data lainnya juga menunjukkan bahwa ekonomi AS masih cukup baik
Berita terbaru
Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.